Kamis, 31 Januari 2008

Ketika Pohon Terakhir Tertebang


Kita sudah punya contoh Pulau Paskah. Pulau Paskah sangat lah kecil. Dari puncaknya kamu dapat melihat seluruh pulau. Orang yang akan menebang pohon terakhir di Pulau Paskah mestinya tahu pohon sudah habis. Namun ia masih melakukannya.

Bagaimana dengan pohon terakhir di Bumi ? Masih untung hutan di Pulau Paskah cuma sedemikian kecil persen bahkan mendekati 0% pada masa itu, pasokan hutan untuk memproduksi gas oksigen masih ditanggung oleh hutan bagian lain. Tapi jika Pohon terakhir di Bumi ditebang, maka tiadalah harapan untuk kehidupan manusia. Penghasil oksigen telah tiada, tinggallah kita bertahan dengan gas-gas karbon dioksida dan semacamnya. Bahkan sebelum tinggal 1 pohon semua manusia telah punah !

Segala gila kekuasaan dan ketamakan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Paskah akankah terulang kembali di masa umat manusia yang telah terguncang oleh kebutuhan saat ini ? Kebutuhan yang tiada hentinya tanpa kendali. Nafsu yang telah menggoncangkan iman dan kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Apapun jenis manusia, ras apapun dan bagian manapun membutuhkan lingkungan yang hijau. Kita membutuhkan pohon dan tanaman lainnya untuk hidup dan melanjutkan sampai generasi tak terhingga.

Kita semua adalah bagian dari biosfer di pulau kehidupan yang luar biasa ini. Setiap individu yang “berpikir global dan bertindak lokal” seperti heterotrof yang bertanggung jawab adalah bagian dari gerakan menuju kesinambungan. Bila kamu tidak suka lingkungan ini, silahkan mencari lingkunganmu sendiri di planet lain, bahkan galaksi lain.

Tidak ada komentar: