Kamis, 21 Februari 2008

Bumi Membela (Bag 2)

Wahai penanya...
Aku tahu sifat makhluk di dalam tubuhku
Hanya satu makhuk yang menghancurkan diriku nanti
yaitu Iblis, bukan manusia

Aku tahu manusia adalah salah satunya
Tapi cuma satu manusia
yang mau menghancurkan diri Aku
lainnya berupa Iblis

Lima milyar lebih manusia
Mencintai diriku
Menghargai Aku
dan menjagaku

Kupersembahkan alam ini
Bukan pada Iblis dan seorang manusia itu
Kupersembahkan alam ini
Hanya pada makhluk
yang mencintaiku...

Ingatkah kamu
Wahai penanya...
Saat malaikat bertanya
Mengapa manusia hendak dijadikan khalifah untukku

Allah telah memilih
Allah telah merencanakan
Dan yang direncanakan
Pasti baik untukku
Dan baik untuk semua


Karya lainnya:
Sadarlah Bumi ! (Bag 1)

Read More...

Sadarlah Bumi (Bag 1)

Wahai Bumi...
Kenapa Engkau tetap pada pendirianmu
Padahal manusia telah mengkhianati dirimu
Segala kehancuran telah tercipta tidak hanya di dalam perutmu

Engkau punya daya tarik yang sangat besar
Untuk mengikat atmosfer demi melindungi cintamu
Anehnya juga...
Engkau perkenankan manusia untuk memimpin dirimu

Tahukah kamu...
cintamu cuma cinta buta
Tak akan pernah terbalas
Karena manusia hanya suka akan alammu
Bukan dirimu...

Saat alammu habis
Saat itu engkau dikhianati
Saat itulah manusia meninggalkanmu
Saat itu pula engkau tak akan pernah bertemu lagi
dengan makhluk yang bernama manusia

Sampai...
Engkau kaya kembali
Dan mempercayai manusia lagi

Artikel lain:
Bumi Membela (Bag 2)

Read More...

Rabu, 13 Februari 2008

Menyenangkan juga Rumah Orang Tuaku

Rumah yang dimiliki oleh orang tuaku ini sangat lah ruamah lingkungan. Banyak tanaman-tanaman. Baiklah mari kita selidiki, kenapa kok bisa hijau ? Kita mulai dari tanaman yang ada di depan rumah. Walaupun, tanamannya masih kecil tapi hijaunya masih kelihatan kan ! Tapi, kok tampak ada tanaman yang ga ada daunnya blas (Di bagian depan pas !)! Maklumlah hal ini dikarenakan ayamnya adikku yang suka nyucuk-nyucuk daunne tanaman itu tadi, gundul deh !

Sekarang tanaman yang ada di dalam rumah. Eits, sekarang bukan tanaman coy ! Tanaman plastik. Tenang dulu ya ! dulu di setiap sudut rumah diberi tanaman, baik di dapur, ruang tamu, ruang makan bahkan juga di kamar mandi. Tapi ! ya karena ketidak tahuan kita kepada tanaman, tanamannya mati. Jadi pakai tanaman plastik aja biat tampak hijau ! Kok mekso ? Sebenarnya ibuku suka hijau-hijau, biar kelihatan seger dan fresh katanya. Jadi untuk mengusahakan itu pakai tanaman plastik. Sebentar dulu ! Kaktus yang ada di gambar sebelah ini sebenarnya ada di dalam rumah lho ! Ya karena takut mati (karena terbukti banyak yang mati). Jadi diletakkan di luar aja !

Setelah melihat lihat yang di dalam, sekarang kita akan melihat-lihat yang ada di luar lagi, disamping rumah. Disinilah penyumbang oksigen terbesar at my parents home berada. Lebih banyak tanaman daripada di sudut-sudut rumah lain, ada beringin, patah tulang, mangga, keres, salak, dan tumbuhan yang ga’ aku kenal lainnya. Disini akan terlihat fresh, apalagi ada hewan-hewan yang menambah nuansa alam. Hewan ? Hewan apaan ? Oh itu ! Itu tuh piaraannya adikku; banyak ayam, dua kucing, burung and bermacam-macam serangga. Untuk serangga bukan piaraannya adikku lho!

Ok ! Sekarang akan aku ceritakan asal-usul adanya tanaman-tanaman tersebut. Awal mulanya dari pertama beli tanah. Dimana rumah ini masih rata dengan tanah. Berhubung tanahnya agak murahan, ayahku langsung beli. Sorry ga tahu hargane secara pasti, pokoke murah. Pada waktu masih berupa lahan, banyak tanaman disana, sekitar ada 5-6 pohon mangga (Sekarang hanya tinggal 3), 2 pohon keres dan tanaman-tanaman kecil, seperti pete, lombok dsb. Setelah beberapa tahun kemudian ibu dan ayahku punya sedikit uang untuk membangun rumah. Biar lebih makmur !

Ya, setelah melewati beberapa problem sampailah kita pada rumah orang tuaku yang tergolong sederhana dan enak dipandang. Tapi, karena pembangunan rumah ini, banyak tanaman yang dimusnahkan: tanaman-tanaman kecil, keres, dan yang paling parah sekitar 2-3 pohon mangga yang ditebang. Sungguh sayang !

Semua tanaman yang ada di rumah sekarang ini, dirintis oleh ibuku. Pecinta hijau: “Hijau itu indah”. Dimulai dari pembuatan taman di samping rumah. Dulu pernah memanggil tukang kebun untuk membuat taman di samping rumah, sekian berapa lama dan menghabiskan banyak waktu ternyata tak sia-sialah ! Tapi, sekian beberapa bulan rumput yang mahal mengering, tanaman pakis haji yang berada di tengahnya layu. Dan setelah beberapa periode akhirnya diputuskan tak ada taman lagi.

Tapi seiring waktu...

Ibuku itu suka ke hawa yang dingin-dingin, maksudnya hawa pegunungan. Katanya disana lebih tenang, rileks dan gelombang otak mudah menuju dalam kondisi alfa. Nah ! disini awalnya tercipta tanaman-tanaman lain. Ibu melirik tanaman yang dijual di Selecta, Batu. Tanpa segan-segan ibu mborong dari segala tanaman. Mulai dari tingkat pohon sampai tingkat tanaman hias. Akhirnya tugas yang berat menumpuk keesokannya setelah ibu pulang dari Batu. Saya, adikku, ayah dan lain sebagainya mendapat kehormatan untuk menanam pohon di samping rumah, dan meletakkan tanaman hias di pot. Huh ! Melelahkan sekali !

Disusul dengan itu anak-anaknya pun beraksi, termasuk diriku untuk menanam tanaman walaupun masih tingkat rendah (alias tanaman biasa). Tanaman yang kita perluin untuk makan sehari-hari: Lombok (maklumlah ibu ga boleh makan lombok, jadi nyuri-nyuri) dan kemudian disusul oleh tanaman tomat. Benar-benar berhasil ! Tapi ga’ bertahan lama, karena ayam-ayam mulai bermuculan. Adikku lagi nggetu ma ayamnya. Ayamnya yang suka nyucuk-nyucuk itu telah menghabiskan semua tanaman, untugnya tanaman lombok bisa terselamatkan. Akhirnya setelah beberapa waktu, tertanamlah tanaman yang agak besar di samping rumah: Patah tulang, salak, jambu dan masih banyak lagi. Keluarga kita berhasil !

Sudah terlihat kenyaman di dalam rumah. kalau mau yang hijau-hijauan silahkan masuk rumah. Kalau mau santai tinggal menuju depan atau samping rumah aja ! Kalau mau yang lebih santai silahkan ke lantai atas, udara sejuk telah menunggu ! Fun dan nyaman di rumah !

Read More...

Kamis, 07 Februari 2008

Menuju Langkah yang Lebih Besar

Langkah yang harus benar-benar dilakukan agar kehidupan manusia tidak punah. Inilah merupakan langkah yang BESAR. Bersiaplah !

Jika semua orang menyetujui apa yang dilakukan di bawah ini, maka menuju Global Cooling akan mudah terlaksana, tidak akan ada kekhawatiran akibat adanya Global Warming. Bumi akan aman dari salah satu penyakit terbesar ini. Untuk itu dalami lah hal ini :


1. Tanam pohon besar-besaran

Lakukan tanam menanam dengan skala yang besar, jika Anda berada dalam lingkungan sekolah, usulkanlah ke Kepala Sekolah ! Jika Anda dalam lingkungan masyarakat biasa, usulkan kegiatan ini ke Kepala Desa, dananya ya cari dari sponsor. Jika Anda dalam lingkungan Universitas, ajaklah teman sebanyak-banyaknya untuk menanam pohon dan cari pendukung yang banyak, so dapat banyak pohon kan.

2.Hindari perang

Perang ini merupakan salah satu penyebab bertambahnya karbon dioksida. Energi yang dibakar (respirasi), api, bom dan sebagainya muncul di salah satu kegiatan yang tidak menyenangkan ini. Contoh sekarang ini antara Palestina dengan Israel. Perang yang dibantu dari dana perusahaan-perusahaan zionis yang menyebabkannya.

3.Produksi barang ramah lingkungan

Produksi barang ramah lingkungan merupakan salah satu alternatif yang sangat efektif untuk menghindar dari efek Global Warming, bahan bakar untuk kendaraan bermotor yang berupa bensin harus diganti dengan yang ramah lingkungan. Energi hidrogen misalnya, atau pakai minyak nabati.

4.Mendorong para pemimpin untuk membuat kebijakan-kebijakan yang lebih berkesinambungan.

Otomatis semua itu harus disertai kebijakan-kebijakan dari pemerintah kita untuk membuat undang-undang tentang lingkungan. Tanpa peraturan, manusia akan dengan mudah keluar batas. Akhirnya dengan kebijakan ini suatu negara atau organisasi punya undang-undang lingkungan dan undang-undang tersebut semoga tetap berkesinambungan sampai akhir zaman.

Artikel yang berhubungan :

Langkah yang benar-benar Kecil (Bag 1)

Now !The Medium Steps to Save Our Earth and Our World (Bag 2)

Read More...

Hindari Stroke dengan Peduli Global Warming

Penelitian akan efek dari Global Warming, telah menambah daftar efek negatif. Faktanya dalam penelitian ini terungkap bahwa Global Warming dapat mengakibatkan kerusakan hati. Hmmm... How to ?

Pemanasan Global atau yang lebih dikenal dengan Global Warming memiliki bermacam efek negatif. Dikutip dari DetikHot Health24, Jum’at (23 November 2007) Cizao Ren dari Departemen Epidomologi Fakultas Kedokteran Universitas California, Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian dengan mengambil sampel dari 100 juta orang yang tinggal di 95 daerah yang berbeda di seluruh Amerika Serikat.

Hasilnya pun mengaggetkan dan tak diduga-duga. Pada periode bulan Juni sampai September, banyak orang yang meninggal akibat penyakit jantung dan penyakit dipercaya disebabkan dari akibat efek dari temperatur bumi yang makin lama makin memanas. Apalagi kalau bukan karena Global Warming dan menipisnya lapisan ozon.

Makin tipis lapisan ozon, maka temperatur bumi akan semakin naik. Artinya udara memanas. Begitu juga dengan Global Warming makin banyak karbon dioksida makin panas yang diserap oleh molekul itu, sehingga temperatur bumi naik. Sampai tahun 2007 kemarin, angka kematian yang disebabkan oleh stroke dan kerusakan hati akibat dari Global Warming meningkat 8 persen.

Masalahnya lagi lapisan ozon kian detik kian menipis, tingkat polusi makin menit makin tinggi serta penebangan hutan yang makin jam makin tak terkendali. Hal ini akan berakibat buruk bagi kesehatan, baik kesehatan untuk manusia itu sendiri maupun untuk makhluk lainnya yang ada di bumi.

Jika ini terus berlanjut (Global Warming dan menipisnya lapisan ozon), maka bumi sekali lagi akan rentan terhadap penyakit baru dan lebih heboh. Efeknya pasti dirasakan juga oleh manusia. Efek yang benar-benar negatif dan tak tanggung-tanggung. Sungguh menyedihkan !

Dalami di :

DetikHot

Read More...

Minggu, 03 Februari 2008

Indonesia Masuk di Guiness Book of Record

Apakah kejadian ini patut dibanggakan ? Beri jawaban sendiri.

Indonesia masuk Guinness book of Record sebagai negara yang mengalami penurunan jumlah pohon secara cepat di dunia. Bagaimana ?

Cuma satu hal positif yang dapat diterima dari kejadian ini “Indonesia dikenal dunia”, tapi sebagai perusak.

Penduduk Indonesia dan negara bagian lain sungguh berdosa besar. Bukan karena ini wilayahku atau pohonku, jadi dapat melakukan seenaknya saja. Tapi semua ini milik semua. Pohon tersebut ditebang, berarti sarana pengambil karbon dioksida dan penghasil oksigen (dua fungsi sekaligus) telah berkurang. Semua yang ada di dunia ini bukan milik siapapun, bukan milik Indonesia atau negara lain, tapi hanya milik Allah SWT semata.

Kita pantas menghirup udara jika kita menanam pohon. Kita harus membayarnya dengan menanam pohon ! Dalam sehari kita butuh 0,6-2 kg oksigen, padahal 1 pohon besar dapat menghasilkan sebanyak 1,2 kg oksigen. Kalau kita ambil kebutuhan manusia terhadap oksigen yang paling sedikit aja, yaitu; 0,6 kg, maka 1 pohon dapat digunakan fungsinya untuk 2 orang. Oksigen ini belum berebut dengan hewan, untuk menyalakan api, untuk memproduksi produk dan untuk kebutuhan sehari-hari belum lagi bereaksi dengan partikel lain. Berarti Indonesia harus punya sangat minimal sekali 100 juta pohon besar. Apakah Indonesia masih memilikinya ?

Selain mengeluarkan oksigen tumbuhan juga dapat menyerap. Dalam 1 hektar daun-daun hijau dapat menyerap 8 kg karbon dioksida (Tome, 2005). Setara dengan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia sebanyak 200 orang. Waow ! Pohon ternyata sangat bermanfaat !

Dalami di :

Penghijauan

Read More...

Pasuruan Menangis

Banjir yang melanda kota Pasuruan pada akhir bulan Januari itu merupakan banjir yang paling besar yang pernah dialami oleh warga Pasuruan. Banjir hingga mendekati dua meter lebih untuk daerah kecamatan Bugul Kidul. Bahkan di beberapa tempat yang lebih rendah dari jalan mencapai 3 meter.

Banjir yang benar-benar mendadak ini salah satunya penyebabnya dikarenakan luapan Sungai Welang, Gembong, dan Rejoso yang mengalir dengan cepat menuju kota Pasuruan. Akibatnya banjir tak terelakkan.

Luapan air di tiga sungai ini terjadi karena Taman Hutan Rakyat R. Soerjo dan pegunungan di Pasuruan bagian timur rusak. Akibatnya, daerah resapan air ini tidak mampu menampung air saat hujan turun. Hutan yang rusak itu tak bisa lagi menahan laju air. “Ini yang menyebabkan banjir,” kata Gubernur Jawa Timur Imam Utomo di Pasuruan kemarin.

Persoalannya ada pada penebangan pohon. Daya pohon untuk menahan air agar tidak cepat mengalir telah berkurang karena penebangan hutan pada dekade ini. Bukan hanya itu penebangan hutan yang terjadi juga menyumbangkan untuk mempercepat terjadinya Global Warming. Akhirnya kadar karbon dioksida meningkat dan bukan hanya kutub-kutub bumi saja yang meleleh menyatu dengan air laut. Tapi juga Alaska dan Greenland. Pulau yang tenggelam pun akan terjadi jika hal ini terus dibiarkan. Apalagi Indonesia yang penuh dengan banyak pulau.

Banjir yang melanda Pasuruan pada Rabu malam lalu telah meresahkan masyarakat. Lalu lintas pun terhambat. Ketika Anda dari Bangil keluar beberapa kilometer jalan sudah di tutup untuk menuju Pasuruan. Begitu juga dengan dari Purwosari ke Pasuruan. Kota Pasuruan seperti kota yang terisolir tak bisa dilewati dari arah manapun.

Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum ini menyebabkan kerugian hingga Rp 5,8 miliar. Ini pun masih bersifat sementara.

Read More...

Kamis, 31 Januari 2008

Menanam Seribu Pohon di Sekolah

Walaupun tidak benar-benar menanam seribu pohon, tapi perasaan yang tercipta dan pengalaman untuk kebersamaan yang telah tertanam merupakan sesuatu yang berharga. Kegiatan yang dilakukan oleh SMAN 1 Pandaan dan dihadiri oleh Bapak Bupati Pasuruan ini berkesan praktis dan efisien meskipun kelas kami kebagian menggali lubang sebelum acara, tapi perasaan yang jengkel bisa berubah karena lubang-lubang tesebut memang benar-benar berguna bagi sang pohon yang senantiasa merindangi sekolah kita.

Jauh sebelum acara ini diadakan sekolahku sudah mengadakan kegiatan untuk menanam pohon. Hal ini hanya untuk kelasku (XII-1A-2) yang bernama Arachnida dan kelas-kelas lain yang lagi pelajaran olahraga pada hari rabu saat itu (maaf lupa tanggalnya), serta mendapatkan sumbangan dari kelas XII-Bahasa, walaupun cuma tanaman-tanaman biasa. Thanx ya!

Yang fun dari semua hal itu, yaitu rasa kerelaan (baca: ikhlas) kita semua (anak-anak Arachnida) dalam melakukan hal yang saya rasa amat mulia plus candanya anak-anak yang ga’ ada duanya. Hidup Arachnida !

Eh ! Sebelumnya sorry yo ga’ ada foto anak-anak lagi kerja bakti. Soale ga’ boleh bawa kamera saat pelajaran olahraga. Foto-foto yang ada pada artikel ini hanyalah keadaan yang ada di sekolahku.

Kembali ke acara menanam 1000 pohon. Acara yang tidak dimeriahkan oleh kelasku ini berlangsung sukses dan berhasil menyadarkan pelajar muda serta berhasil mengurangi kadar karbon dioksida walaupun cuma sedikit.

Pesan dari semua acara ini, yaitu :

“Perubahan terjadi karena kebijaksanaa kita. Saat kita memberikan yang positif terhadap lingkungan”

So do it, although just a little !

Read More...

Iklim Global

Secara langsung maupun tidak langsung, angin dan awan di permukaan bumi terkait dengan matahari. Panas dari matahari memproduksi perbedaan temperatur, yang mengarahkan pada perbedaan temperatur. Dan angin selalu bergerak dari tekanan tinggi ke rendah.

Laut menjadi tempat penyimpanan panas matahari, dan arus laut global menggerakkan energi yang tersimpan tersebut, menyebabkan adanya iklim global, dari angin sepoi-sepoi sampai adanya badai lautan. La-nina, el-nino, merupakan salah satu fenomena musiman, yang selalu terjadi setiap tahun, seiring dengan perubahan bumi mengelilingi matahari. Demikian juga dengan interaksi harian antara udara tropis yang hangat-lembab dan udara dingin arktik yang menyebabkan adanya tornado di selatan dan barat-tengah amerika, dan kadang-kadang mengarah ke timur laut. Pergeseran kutub bumi dalam mengelilingi matahari juga merupakan penyebab terjadinya musim.

Studi mendalam juga dilakukan untuk menunjukkan adanya hubungan antara siklus matahari dengan tingkat terjadinya awan. Seperti juga yang telah dilakukan LAPAN, mengenai tingkat terjadinya awan dengan silus 11-tahunan matahari.

Studi mengenai perubahan kecerlangan matahari, memunculkan dugaan adanya kaitan dengan pemanasan global. Meskipun masih lebih dipercaya bahwa pemanasan global lebih disebabkan karena peningkatan kadar karbon dioksida di bumi, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa matahari-pun memberikan sumbangan pada pemanasan global. Ketika siklus matahari menuju maksimum, matahari menjadi lebih cerlang, terdapat banyak bukti yang mendukung hubungan antara kecerlangan dan tingkat ‘kehangatan’ global. Hubungan ini tidak hanya untuk siklus 11-tahun-an, tetap untuk periode yang lebih panjang dari aktivitas tinggi dan rendah matahari.

Studi cincin pohon dan es glasial masa lalu menjadi petunjuk temperatur global masa lalu, dan dicoba dicari kaitannya dengan siklus matahari dimasa lalu. Terutama, (kembali) pada jaman es kecil, menjadi petunjuk yang sangat berharga mengenai kaitan tersebut. Aktivitas matahari ternyata cukup tinggi sebelum abad ke-13. Meskipun masih menjadi perdebatan mengenai total keluaran matahari apakah cukup untuk mempengaruhi secara kuat iklim di bumi, tetapi tidak dapat disangkal hubungan tersebut memang ada.

Semburan angin matahari dalam bentuk radiasi, berarti juga adanya semburan proton. Ketika terjadi badai, proton membombardir atmosfer atas, memecah molekul gas seperti nitrogen dan uap air. Ketika terbebaskan, atom-atom tersebut bereaksi dengan molekul ozon dan memecah-nya menjadi unsur yang berbeda. Studi menggunakan satelit menunjukkan bahwa efek tersebut memang terjadi, meskipun kecil tetapi terukur. Dengan demikian, matahari memberikan pengaruh pada perubahan lubang ozon di atmosfer bumi.

Diambil dari LangitSelatan.com

Read More...

Now! The medium Steps to Save Our Earth and Our World (Bag 2)

At this moment I will use English for language. I use English for training and facing the world to us, especially for the blog’s reader.

After we know the small steps one from “Langkah yang Benar-Benar kecil Menyelamatkan Bumi”. I will describe about the medium steps. This is the easy steps too, you can do it. In this steps we just need intention and don’t run away !

Ok I am just have 10 steps for save our earth on medium steps. Read carefully and understand it ! I arrange from number 10 until number 1. Let’s !

10.

Plant native, drought-resistant trees and shrubs around your home and outdoor air conditioning unit.

9.

Use an electric or push mower instead of a gasoline-powered mower to cut your lawn.

8.

Replace your current home appliances (refrigerator, washing machine, dish washer) with high-efficiency models.

7.

Buy food and other products with reusable or recyclable packaging instead of those in non-recyclable packaging.

6.

Replace incandescent light bulbs with compact fluorescent bulbs.

5.

Install a solar heated system to provide your hot water.

4.

Recycle your home's waste newsprint, cardboard, glass and metal.

3.

Leave your car at home (walk, bike or take mass transit instead).

2.

Insulate your home, clean your air conditioning filters and install energy efficient showerheads.

And the number one thing you can do to prevent Global Warming is...

1.

Purchase a fuel-efficient car (rated at 32 mpg or more) to replace your most frequently used automobile.

Is it easy ? Of course ! Do it at home!



Other Article :

Langkah yang benar-benar Kecil (Bag 1)

Menuju langkah yang lebih besar (Bag 3)

Read More...

Langkah yang Benar-Benar kecil Menyelamatkan Bumi (Bag 1)

Manusia merupakan suatu sosok yang ruwet. Dikit-dikit ini, dikit-dikit itu. Makhluk yang sering berpindah-pindah pemikiran. Kalau pemikiran bagus ya tambah asyik tuh! Tapi kalau jelek ? Ga usah dipikir! Lihat aja diri kita! Manusia juga berpikir terlalu ruwet (baca: kepinginan), karena keruwetan itu malah menyeret manusia kedalam jurang keserakahan.

Kalau makhluk bumi lainnya sih simpel-simpel aja! Ga muluk-muluk. Makan ya makan. Tidur ya tidur. Malah karena makhluk itu, bumi jadi seimbang karena makhluk bumi (selain manusia) ini masuk dalam siklus keseimbangan. Makhluk bumi lain aja berusaha menyeimbangkan masa’ manusia malah menghancurkan ? Kita kan makhluk yang berakal.

Lakukanlah seperti makhluk bumi lainnya yang tidak merusak tapi mengembalikan kerusakan dan menyeimbangkannya. Sekarang kembalilah ke alam dan ciptakan suasana yang menyegarkan. Baiklah ini lah hal yang bisa kita lakukan untuk Bumi.

1. Biarkan rumput hidup

Tenang! Maksud dari poin pertama ini bukan untuk membuat halaman rumah kita jadi suram. Tapi untuk memberi tahu kita, kalau ga’ mau nanam pohon susah-susah, otomatis untuk mencegah Global Warming silahkan rumputnya ditanam. Jangan dicabut! Selain murah rumput pun tumbuhnya juga cepat.

Tapi kalau dipikir-pikir, Agar lebih indah halaman rumah kita, ya didesain sedemikian rupa sehingga kita nyaman ngeliatnya. Atau tanam aja tanaman yang bermanfaat, seperti tanaman cabe, mengkudu, apalagi pencet (baca:mangga).

2. Jangan petik daun walaupun sehelai

Wuih! Sampai segitunya? Ya ga’ segitunya, petik aja daun tersebut kalau memang berguna dan diperlukan. Kalau ga’ perlu, buat apa ? Kita hitung aja! Kalau kita sehari metik sehelai daun (Kita itu bukan cuma satu aja!) Kita kalikan aja dengan 1% jumlah penduduk di Indonesia (2.000.000) :

1 helai daun x 2.000.000 = 2.000.000 helai daun

Kalau 1 pohon terdiri dari 10.000 helai daun, maka 1% penduduk Indonesia dalam sehari telah menebang pohon secara semu sebanyak 200 pohon. Itu masih sehari! Mau dikalikan dalam setahun ?

3. Bacalah bukumu

Buku itu terdiri dari kumpulan kertas, sedangkan kertas dibuat dari kayu. Dan kayu berasal dari tumbuhan. Jadi jika banyak permintaan akan kertas, maka semakin banyak permintaan untuk menebang pohon. Tapi untuk hal ini jangan terlalu dipikir! Cuma satu aja solusinya, Belajarlah dari buku yang telah kita pegang sekarang ini. Karena memang buku itu diciptakan untuk mendapat ilmu bukan hanya untuk 1 orang, tapi untuk banyak orang. Jika kita ga’ baca buku tersebut berarti kita telah menyumbang terjadinya Global Warming secara Cuma-cuma. Kalau ga’ dibaca ya sumbangkan!

4. Hemat listrik

Karena untuk memproduksi listrik kita masih memakai bahan bakar yang berasal dari fosil, jadi dengan mengurangi konsumsi listrik kita berkontribusi juga dalam pengurangan potensi polusi akibat produksi listrik/energi tadi. Matikan speaker yang kamu nyalakan sekarang!

Lihat Loenpia

5. Gunakan barang yang permanen

Jalan paling hemat energi untuk menangani sampah padat, yaitu jangan menghasilkannya!!!Kita perlu menggunakan barang-barang yang lebih tahan lama. Daripada memperdebatkan kemaslahatan tas dan cangkir plastik atau kertas, yang bersift relatif, bawalah tas kainmu untuk berbelanja dan gunakan cangkir keramik.

Ide sederhana ini telah SUKSES di daerah Seattle, misalnya produksi sampah per orang merosot sekitar 65% antara 1983 dan 1993.

Untuk mengetahul lebih jauh tentang kresek silahkan link GengAntiKresek

6. Hemat air

Selain hemat listrik kita juga harus hemat air. Untuk membersihkan kembali air tersebut diperlukan mikroba dan oksigen. Lagi-lagi oksigen terlibat, kita jadi makin berebut oksigen nih! Oleh karena itu gunakan sehemat mungkin airnya. Cepat matikan kran kamar mandimu!

7. Napasnya dikit aja

Memang ini pantas kita lakukan, bahkan seharusnya kita ga’ usah napas. Kita ga’ pantas! Hal kecil aja ga’ dilakukan, merusak nambah! Buang sampah sembarangan, ga’ hemat air dan listrik, ga’ menggunakan alat dengan optimum dan satu lagi yang penting ga’ merawat lingkungan. Tapi bumi masih mencintai kita, kita diperbolehkan bernapas. Tapi sampai kapankah bumi akan bertahan demi cintanya kepada manusia ? Sampaikan kapankah Allah akan melindungi kita ?


Artikel yang berhubungan :

Now !The Medium Steps to Save Our Earth and Our World(Bag 2)

Menuju langkah yang lebih besar (Bag 3)

Read More...

Apakah Kita Akan Punah ?

Pasti ! Di hari dimana Allah telah memutuskan untuk menghancurkan Bumi. Tapi apakah kita dan generasi-generasi berikutnya akan punah karena kebodohan generasi kita ? Apakah kiamat akan terjadi lebih cepat atau generasi selanjutnya akan hidup dengan kepanasan menunggu kiamat ?

Benar-benar parah bila hal itu terjadi. Kawanan karbon dioksida akan menghancurkan Bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Bumi akan semakin panas dan panas sampai suhu 900 Farenheit, suhu yang sama yang dialami oleh planet Venus. Pemandangan akan seperti planet-planet lain minimal seperti planet Mars. Apakah benar kita akan membunuh generasi kita ?

Kita telah menanamkan modal yang sangat minus bagi Bumi dan generasi manusia nanti akan mengalami hal yang buruk karena generasi kita. Apakah kita siap dikatakan sebagai generasi yang terburuk ? Anak cucu kita akan mengatakan kita telah mengakibatkan semua ini !

Kita akan punah. Bersiaplah untuk menghadapinya ! Katakan pada anak cucu kita agar bertabah untuk menghadapi masa depan yang telah dirusak oleh diri kita.

Read More...

Bumi Tidak Akan Hancur karena Global Warming !

Bumi memang benar tidak akan hancur hanya karena Global Warming, cuma makhluk yang di dalamnya aja yang musnah. Jika Global Warming terjadi, paling parah bumi akan mengalami panas yang luar biasa, dan semua benda akan panas, baik dalam bentuk padatan, cairan maupun gas. Dan semua benda itu akan mengeluarkan uap yang berupa asap (baca: awan) yang mana kemudian turun hujan dan pada akhirnya pemulihan Bumi terjadi seperti penciptaan Bumi. Apakah manusia akan muncul kembali ?

Tak pasti ! Pertama-tama akan muncul makhluk bersel satu terlebih dahulu yang beda dengan sebelumnya kemudia makhluk laut dan akhirnya makhluk darat tercipta. Tak akan diketahui apakah manusia akan muncul kembali ? Jika tercipta kembali pasti dalam bentuk yang lebih buruk. Karena tersusun dari bahan-bahan buruk yang diciptakan oleh manusia pada generasi sekarang. Jadi kayak makhluk asing ?

Lantas Bumi hancur pada keadaan yang bagaimana ? Bumi akan mengalami kehancuran jika :

  1. Bumi, planet-planet, dan seluruh benda luar angkasa keluar dari orbit yang akhirnya terjadilah saling tarik-menarik akibat dari gaya gravitasi yang dimiliki setiap benda luar angkasa. Akhirnya tabrakan tak terhindari. Itulah Bumi akan hancur hanya tinggal bongkahan-bongkahan.
  2. Atau kemungkinan kedua, seluruh lelehan panas dari perut Bumi keluar dan akhirnya seluruh lelehan tersebut menutupi seluruh permukaan Bumi. Hanya tinggal menunggu waktu, jika Bumi sudah tidak kuat lagi untuk menahan, maka Bumi tiba-tiba meledak.

Read More...

Ketika Pohon Terakhir Tertebang


Kita sudah punya contoh Pulau Paskah. Pulau Paskah sangat lah kecil. Dari puncaknya kamu dapat melihat seluruh pulau. Orang yang akan menebang pohon terakhir di Pulau Paskah mestinya tahu pohon sudah habis. Namun ia masih melakukannya.

Bagaimana dengan pohon terakhir di Bumi ? Masih untung hutan di Pulau Paskah cuma sedemikian kecil persen bahkan mendekati 0% pada masa itu, pasokan hutan untuk memproduksi gas oksigen masih ditanggung oleh hutan bagian lain. Tapi jika Pohon terakhir di Bumi ditebang, maka tiadalah harapan untuk kehidupan manusia. Penghasil oksigen telah tiada, tinggallah kita bertahan dengan gas-gas karbon dioksida dan semacamnya. Bahkan sebelum tinggal 1 pohon semua manusia telah punah !

Segala gila kekuasaan dan ketamakan yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Paskah akankah terulang kembali di masa umat manusia yang telah terguncang oleh kebutuhan saat ini ? Kebutuhan yang tiada hentinya tanpa kendali. Nafsu yang telah menggoncangkan iman dan kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Apapun jenis manusia, ras apapun dan bagian manapun membutuhkan lingkungan yang hijau. Kita membutuhkan pohon dan tanaman lainnya untuk hidup dan melanjutkan sampai generasi tak terhingga.

Kita semua adalah bagian dari biosfer di pulau kehidupan yang luar biasa ini. Setiap individu yang “berpikir global dan bertindak lokal” seperti heterotrof yang bertanggung jawab adalah bagian dari gerakan menuju kesinambungan. Bila kamu tidak suka lingkungan ini, silahkan mencari lingkunganmu sendiri di planet lain, bahkan galaksi lain.

Read More...

Tragedi Pulau Paskah

Pulau Paskah adalah setitik kecil noktah pada peta. Terletak di Samudra Pasifik Selatan. Disebut sebagai Rapa Nui oleh orang Polinesia.

Tindakan masyarakat Pulau Paskah merupakan suatu contoh tindakan manusia yang patut diperhatikan agar contoh yang benar-benar salah ini bisa memberikan pelajaran dimanapun manusia berada. Okay saya ceritain dulu.

Sebuah pulau terpencil di kawasan Pasifik selatan merupakan rumah bagi patung-patung batu raksasa, kehadiran mereka menakjubkan para ilmuwan, arkeolog dan turis. Penduduknya disebut orang sebagai “Rapanui” dan pulaunya disebut “Rapa Nui” atau Rapa Besar, juga dikenal sebagai “Pulau Paskah”. Terletak 2,300 mil disebelah barat Amerika Selatan dan 2,500 mil disebelah timur Tahiti. Pulau Paskah termasuk salah satu tempat yang paling terisolasi dan misterius di Bumi ini.

Suatu ketika Laksamana Jacob Roggeveen (1659 – 1729) dari Belanda pada April 1722 datang pada minggu Paskah di suatu pulau. Pulau itulah yang dinamakan Pulau Paskah yang diambil dari nama perayaan pada tanggal penemuan pulau itu. Menurut Roggeveen sekitar 3000 penghuni pulau itu bertahan hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Daratannya sangat tandus, kering, dan nyaris tak ditumbuhi pohon kayu yang besar. Kecuali semak belukar dan pohon-pohon kecil. Satu-satunya sumber air tawar adalah danau-danau tohor di kawah.

Tetapi di tengah hal-hal yang mengenaskan itu ada beberapa kejutan. Khususnya dari sekitar 800 patung raksasa setinggi 8 meter lebih yang bertebaran di pulau, berjajar rapat memunggungi laut dan ada yang menghadap laut.

Patung-patung tersebut dinamakan Moai, yang berarti “rupa”, berdiri tegak diatas podium batu besar yang dinamakan “Ahu”. Mahkota dikepala patung tersebut adalah bulat berjambul yang terbuat dari batu merah.

Patung Moai itu dipahat dari batu yang berasal dari Rano Raraku, gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi di pulau tersebut. Lalu bagaimana batu-batu raksasa seberat 14 sampai 80 ton ini dipindahkan dari gunung ke beberapa tempat “Ahu” yang tersebar di pulau tersebut ? Menurut dongeng penduduk setempat, nenek moyang mereka menggunakan “Mana” atau kekuatan supernatural untuk memerintahkan para “Maoi” itu berjalan sendiri ke atas podium batu. Ada beberapa teori lainnya yang berusaha memecahkan misteri artifak ini. Beberapa diantaranya percaya bahwa pulau ini adalah ujung dari daratan yang ada pada peradaban prasejarah, sedangkan yang lainnya berspekulasi adanya keterlibatan kehidupan luar planet.

Untuk mengetahui teori yang benar dan mana yang dapat masuk diakal mari kita kembali ke masa yang lebih lampau, sekitar 400 Masehi, dimana Pulau Paskah penuh dengan tanaman-tanaman dan pohon-pohon palem, seperti hutan. Di masa ini penduduk pertama yang menghuni pulau ini adalah suku Polinesia. Hidup mereka berkelimpahan, mereka semakin menambah penduduk pulau. Dan satu hal kesalahan besar yang dilakukan oleh suku Polinesia, mereka memahat monumen batu, terutama arca (Moai (Patung raksasa)).

Moai-Moai tersebut dipindahkan dan ditegakkan dengan bantuan kayu gelondong dan tali. Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa apabila satu arca diikat erat dengan posisi tegak di atas gelondongan kayu yang dibentuk serupa kereta luncur lalu dinaikkan ke atas rel berupa deretan kayu gelondongan dengan dua lusin orang saja Moai itu dapat dipindah dengan mudah (Oleh geolog Amerika, Charles Love). Maka mereka menebang banyak pohon hanya untuk memindahkan Moai-Moai tersebut.

Dan menjelang 1400 Masehi, pohon sudah jarang di Pulau Paskah. Ketika sebatang pohon ditebang dan akarnya mati, humus kehilangan penahan. Lapisan tanah setebal 1-1,5 meter akhirnya bakal terkikis dan tidak ada jalan pintas untuk memulihkannya.

Persaingan memperebutkan sumber daya terus-menerus memicu perang antara penduduk bertelinga panjang dan bertelinga pendek. Perjanjian Rongorongo yang dibuat penduduk pulau yang kemungkinan artinya damai-damai berisi perjanjian damai pun percuma. Sialnya, gengsi puak diumbar dengan mendirikan Moai. Akhirnya pohon terakhir ditebang dan penyesalan terjadi diakhir.

Penurunan yang mendadak pada jumlah tulang ikan dan burung ketika para penduduk kehilangan akal untuk membangun kapal nelayan dan burung-burung kehilangan tempat sarang. Ayam dan tikus menjadi sarapan utama para manusia. Kanibalisme pun berlangsung. Kurva-J pun terjadi. Pulau Paskah yang mampu menampung sekitar 10.000-15.000 individu menjadi 2.000-3.000 individu.

Ketika kita mengamati, mendengarkan dan merasakan. Akan ditemukan persamaan yang sangat-sangat mirip dengan yang terjadi pada planet Bumi saat ini. Hanya saja Pulau Paskah dalam ruang dan waktu yang kecil, sedangkan planet Bumi adalah ruang dan waktu yang lebih besar, yang sepengetahuan saya satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia.

Dalami hal ini di :

Wikipedia

EraBaru

HarianGlobal


Read More...

Mengubah Bumi

Pada dasarnya, perubahan global akan datang dari 5 milyar lebih individu yang tinggal di planet ini. Menggunakan lebih sedikit kertas, logam, dan plastik... menumbuhkan dan membeli makanan bebas pestisida... menanam pepohonan... melindungi sumber air... menggunakan barang-barang yang lebih awet... mendaur-ulang dan membeli produk-produk daur ulang... mempunyai anak lebih sedikit... dan mendorong para pemimpin kita membuat kebijakan-kebijakan yang lebih berkesinambungan : semua ini adalah unsur-unsur perubahan global. (Larry Gonick & Alice Outwater dalam buku Kartun Lingkungan)

5 milyar individu berarti sekitar 5/6 penduduk dunia. Jika semua negara melakukan hal ini, maka Indonesia mempunyai beban sekitar

5/6*200.000.000 = 166.666.667 (dibulatkan) individu

Apakah masyarakat Indonesia akan sadar ?

Read More...

Berjalan dengan Kompas

Dalam blog ini akan dibahas berbagai keadaan dunia yang bertema Global Warming. Sebenarnya penulisan ini didasarkan atas lomba yang diadakan oleh WWF dan Digital Studio, tapi saya sebagai manusia yang diciptakan dari zat-zat bumi, yakni dari tanah dan terdiri lebih dari 60% air sadar akan bahaya dari Global Warming. Maka semua isi dalam blog ini “Untukmu Bumi”.

Kita seharusnya mempunyai arahan yang benar dalam menciptakan kemajuan. Dibutuhkan suatu kompas dalam hal ini. Tahu sendiri kan gunanya kompas! Begitu juga jika kita di tengah hutan dengan membawa segudang emas. Emas tersebut tak akan pernah menunjukkan arah. Emas itu takkan berharga. “Ga’ ngefek”.

Bagaimanapun suatu tingkah laku yang akan dilakukan oleh manusia harus mempunyai kendali. Entah untuk manusia sendiri ato Bumi. Entah itu untuk menyelamatkan Bumi ato hanya sekedar untuk melindungi semut. Itu perlu diperhatikan! Ketika manusia serakah, manusia tidak bisa melihat dengan jelas arah yang benar. Langsung nyelonong wae, ga mikir kanan kiri atas bawah. Yang penting maju. Baik maju-majuan maupun maju dengan arah. Pengendalian inilah yang akan menyelamatkan, baik untuk menyelamatkan manusia, Bumi maupun semut.

Tapi jika kendali tersebut tidak dimengerti oleh manusia (alias ga sadar-sadar atas lingkungane) otomatis orang tersebut akan melanggar juga, jadi percumalah! Lebih baik hancurkan bumi langsung aja!

Semua yang dilakukan manusia pasti berakibat pada bumi baik itu akibat yang plus maupun yang minus.

Manusia diciptakan untuk bertakwa kepada Allah SWT dan sebagai Khalifah di Bumi. Allah telah mempercayakan bumi ini untuk dipimpin oleh manusia. Karena itu, gimana caranya agar manusia bener-bener mikir agar mengakibatkan nilai plus terhadap Bumi dan meminimkan nilai yang minus. Oleh karena itu belajarlah demi arah yang benar dan ciptakanlah teknologi yang ramah lingkungan. Bumi tergantung pada tangan kita.


Read More...

Jumat, 25 Januari 2008

Greenland Meleleh


 Credit: NASA/Robert Simmon and Marit Jentoft-Nilsen. Foto satelit yang menunjukkan jumlah hari terjadinya proses pelelehan di tahun 2006. Warna biru gelap menunjukkan area yang memiliki hari pelelehan terbesar.



Tahun 2006, Greenland mengalami hari-hari mencairnya salju pada ketinggian yang lebih tinggi dibanding ketinggian rata-rata selama 18 tahun. Hasil pengamatan harian menunjukkan mencairnya salju di lapisan es Greenland mengalami peningkatan setiap harinya.

Monitoring terhadap pelelehan saju di lapisan es Greenland secara harian dilakukan dengan Special Sensor Microwave Imaging radiometer (SSM/I) yang berada di pesawat ruang angkasa Defense Meteorological Satellite Program. Sensor akan mengukur sinyal elektromagnetik yang dipancarkan lapisan es dan mendeteksi lelehan salju yang terjadi lebih dari 10 hari lebih lama dari rata-rata yang terjadi pada area tertentu di Greenland.

Dengan adanya hasil pengamatan satelit secara periodik memberikan data dan informasi yang akan membantu para peneliti untuk mengetahui kecepatan alir glacier, banyaknya air dari salju yang mencair dan bergabung dengan lautan disekitarnya, juga untuk mengetahui seberapa banyak radiasi Matahari yang akan dipantulkan kembali ke atmosfer.

Jumlah hari dimana terjadi pelelehan di tahun 2006 berada di atas rata-rata proses pelelehan di tahun 1988-2005. Area merah gelap mingindikasikan anomali jumlah hari yang berada di atas rata-rata.  Credit: NASA/Robert Simmon and Marit Jentoft-Nilsen







Salju kering dan basah memang terlihat sama jika dilihat untuk pertama kalinya. Tapi salju yang basah dan salju yang mengalami pembekuan kembali, memiliki tingkat penyerapan radiasi sinar Matahari yang lebih tinggi, dan hanya memantulkan 50-60 persen ke atmosfer. Sedangkan salju kering, memantulkan kembali 85 % radiasi Matahari. Dengan kata lain, salju yang meleleh akan menyerap 3-4 kali energi yang sama dibanding salju kering. Ini tentu akan memberi pengaruh yang besar pada persediaan energi di Bumi.

Mencairnya salju di Greenland memberi pengaruh yang sangat besar terhadap luas lapisan es yang terus berkurang dan terhadap tinggi dan dalam lautan diseluruh dunia. Sebagian air yang dihasilkan dari salju yang mencair juga akan mengalir kedalam glacier melalui patahan-patahan dan alur lubang vertikal (moulin), kemudian mencapai lapisan batuan dibawahnya dan melubrikasi (meminyaki, mencairkan) lapisan es diatasnya.

Pengamatan dan studi yang dilakukan sebelumnya oleh Jay Zwally dan Waleed Abdalati dari NASA Goddard menunjukkan, air yang mencair pada musim panas pada dasar lapisan es bisa meningkatkan gerak es dan menyebabkan terjadinya peningkatan level lautan (tinggi dan dalamnya) dengan sangat cepat. Fenomena ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.

 Gambar skematik permukaan glacial yang mengilustrasikan bagaimana moulins mentransport air ke dasar glacier. credit : NASA.






sumber : NASA

Diambil dari LangitSelatan.com


Read More...